
Presiden Jokowi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2016
yang digelar Edbiz Consulting memberi penghargaan Global Islamic Finance
Leadership Award 2016 kepada Presiden Joko Widodo atas perannya
mempromosikan keuangan Islam di Indonesia.
"Hanya beberapa pemimpin negara di negara-negara mayoritas Muslim yang menunjukkan komitmen penuh memberi kesempatan yang sama bagi perbankan dan keuangan Islam di negara mereka, Presiden Jokowi adalah salah satunya," kata Ketua GIFA, Humayon Dar, dalam siaran persnya seperti dikutip Zawya, akhir pekan lalu.
Penghargaan ini diserahkan langsung kapada Presiden Jokowi oleh Emir Muhammadu Sanusi II dari Kano yang menerima penghargaan serupa di Bahrain pada 2015. Sejak 2011, Edbiz Consulting telah memberi penghargaan kepada para kepala pemerintahan dan kepala negara atas kepemimpinan mereka untuk mempromosikan perbankan dan keuangan syariah.
Para pemimpin lain yang pernah menerima penghargaan dari GIFA adalah Tun Abdullah Badawi (mantan Perdana Menteri Malaysia), Sultan Nazrin Shah dari Perak, Shaukat Aziz (mantan Perdana Menteri Pakistan), Nursultan Nazarbayev (President Kazakhstan), dan Emir Muhammadu Sanusi dari Kano, Nigeria.
Dalam acara itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan dukungannya terhadap perbankan dan keuangan Islam. "Ada peluang terbuka bagi keuangan Islam untuk ikut berperan dalam pariwisata dan industri halal di Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintahannya bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata halal global dimana keuangan syariah juga jadi penentunya.
Selain penghargaan bagi pemimpin dunia, ada 66 penghargaan lain bagi lembaga keuangan syariah dan individu dari 15 negara. Enam penghargaan di antaranya diberikan untuk kepemipinan para pemain pasar keuangan syariah global. Salah satu kategori penghargaan, Market Leadership Award diberikan kepada CEO Dubai Islamic Bank Group, Adnan Chilwan.
"Kami punya komitmen kepada Indonesia dengan berinvestasi di Bank Panin Syariah dan akan terus mengembangkan perbankan Islam secara global," kata Chilwan.
Sejumlah institusi dari GCC banyak memenangkan penghargaan GIFA termasuk Kuwait Finance House, Al Baraka Islamic Bank Bahrain, Mitsubishi UFG Bank Dubai, Deloitte & Touche Middle East, Moody’s Dubai, Islamic Research & Training Institute (anggota IDB Group) Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC), dan Raqaba.
"Cakupan GIFA bisa dibilang komprehensif karena memasukkan pemangku kepentingan industri dari politisi hingga akademisi yang menunjukkan kepemimpinan mereka di bidang kerja masing-masing," ungkap CEO Edbiz Consulting, Sofiza Azmi.
Sejak 2011 saat GIFA berdiri, program penghargaan ini memang jadi bagian program jangka panjang. Program ini melawati masa panjang hingga akhirnya menjadi penghargaan keuangan syariah global yang bergengsi.
Malam penghargaan GIFA ini disponsori Bank Bank Syariah Mandiri Indonesia dan Omarco Inggris. Acara ini diselenggarakan bersama Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK), bersama Edbiz Consulting.
"Hanya beberapa pemimpin negara di negara-negara mayoritas Muslim yang menunjukkan komitmen penuh memberi kesempatan yang sama bagi perbankan dan keuangan Islam di negara mereka, Presiden Jokowi adalah salah satunya," kata Ketua GIFA, Humayon Dar, dalam siaran persnya seperti dikutip Zawya, akhir pekan lalu.
Penghargaan ini diserahkan langsung kapada Presiden Jokowi oleh Emir Muhammadu Sanusi II dari Kano yang menerima penghargaan serupa di Bahrain pada 2015. Sejak 2011, Edbiz Consulting telah memberi penghargaan kepada para kepala pemerintahan dan kepala negara atas kepemimpinan mereka untuk mempromosikan perbankan dan keuangan syariah.
Para pemimpin lain yang pernah menerima penghargaan dari GIFA adalah Tun Abdullah Badawi (mantan Perdana Menteri Malaysia), Sultan Nazrin Shah dari Perak, Shaukat Aziz (mantan Perdana Menteri Pakistan), Nursultan Nazarbayev (President Kazakhstan), dan Emir Muhammadu Sanusi dari Kano, Nigeria.
Dalam acara itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan dukungannya terhadap perbankan dan keuangan Islam. "Ada peluang terbuka bagi keuangan Islam untuk ikut berperan dalam pariwisata dan industri halal di Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintahannya bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata halal global dimana keuangan syariah juga jadi penentunya.
Selain penghargaan bagi pemimpin dunia, ada 66 penghargaan lain bagi lembaga keuangan syariah dan individu dari 15 negara. Enam penghargaan di antaranya diberikan untuk kepemipinan para pemain pasar keuangan syariah global. Salah satu kategori penghargaan, Market Leadership Award diberikan kepada CEO Dubai Islamic Bank Group, Adnan Chilwan.
"Kami punya komitmen kepada Indonesia dengan berinvestasi di Bank Panin Syariah dan akan terus mengembangkan perbankan Islam secara global," kata Chilwan.
Sejumlah institusi dari GCC banyak memenangkan penghargaan GIFA termasuk Kuwait Finance House, Al Baraka Islamic Bank Bahrain, Mitsubishi UFG Bank Dubai, Deloitte & Touche Middle East, Moody’s Dubai, Islamic Research & Training Institute (anggota IDB Group) Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC), dan Raqaba.
"Cakupan GIFA bisa dibilang komprehensif karena memasukkan pemangku kepentingan industri dari politisi hingga akademisi yang menunjukkan kepemimpinan mereka di bidang kerja masing-masing," ungkap CEO Edbiz Consulting, Sofiza Azmi.
Sejak 2011 saat GIFA berdiri, program penghargaan ini memang jadi bagian program jangka panjang. Program ini melawati masa panjang hingga akhirnya menjadi penghargaan keuangan syariah global yang bergengsi.
Malam penghargaan GIFA ini disponsori Bank Bank Syariah Mandiri Indonesia dan Omarco Inggris. Acara ini diselenggarakan bersama Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK), bersama Edbiz Consulting.
Sumber : Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar