Rabu, 12 Oktober 2016 / 15:38 WIB
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah akan menempuh jalan ke
lantai bursa untuk memperbesar aset dan bisnis. Mochammad Hadi Santoso,
Direktur Utama BRI Syariah mengatakan, pihaknya berencana melakukan penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2018.
"Kami
menargetkan akan menyerap dana sekitar Rp 1 triliun dari rencana IPO,"
katanya, Rabu (12/10). Tentunya, untuk rencana IPO ini, manajemen
berdiskusi dengan pemegang saham, yaitu BRI yang juga sebagai induk
usaha. Sebab, saham BRI akan terdilusi. Induk usaha sudah sepakat akan
rencana tersebut.
Hadi
menambahkan, pihaknya akan memperbesar bisnis setelah IPO, seperti
meningkatkan pembiayaan di segmen dan komersial. Selain itu, BRI Syariah
juga sedang menjajaki pembiayaan infrastruktur seperti jalan tol.
"Misalnya, kami berencana melakukan pembiayaan kepada Waskita Beton
Precast senilai Rp 300 miliar," tuturnya.
Ia menuturkan, rencana
IPO ini memang untuk memperbesar usaha, namun belum ada rencana untuk
melakukan merger dengan sesama bank syariah setelah IPO. Sementara, opsi
aksi korporasi seperti akuisisi akan menjadi peluang bagi bank jika ada
hal yang menguntungkan bagi bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar