Kamis 09 Jun 2016, 07:37 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) menargetkan
pertumbuhan penyaluran pembiayaan untuk syariah tahun ini Rp 8-9
triliun. Target ini meningkat dibanding tahun lalu pada angka Rp 6
triliun.
Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance mengatakan realisasi target yang sudah tercapai hingga Mei ini adalah Rp 2,3 triliun (yoy). Angka ini merupakan pertumbuhan yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Namun Willy mengatakan potensi untuk mendapatkan tambahan pertumbuhan masih besar. Di antaranya adalah dengan melakukan kerja sama untuk produk syariah, dan beberapa produk yang akan diluncurkan dalam waktu dekat secara bertahap.
"Potensi masih besar. Kita melakukan berbagai insentif kerjasama dengan koperasi syariah, kita lagi develop beberapa produk. Kita harapkan produk-produk itu bisa kita pasarkan dalam waktu dekat. Dari mulai umroh sampai elektronik dan wisata," katanya di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Rabu (08/06/16).
Willy mengatakan ada beberapa produk yang diandalkan untuk pembiayaan syariah. Di antaranya otomotif yaitu roda dua dan roda empat, dan umroh yang rencananya akan dijalankan setelah lebaran.
Willy menambahkan, untuk pendanaan syariah ke depan, PT Adira Dinamika Multi Finance mencoba untuk menggunakan sukuk yang ditargetkan sekitar Rp 1-1,5 triliun.
"Kita masih ada sisa 500 miliar sampai dengan tahun depan. Tapi kita sudah lagi rencana dalam waktu dekat, baik yang konvensional atau sukuk. Ya mungkin target kita 1-1,5 triliun," pungkasnya.
Sebagai informasi, total penyaluran pembiayaan Adira Finance secara keseluruhan hingga Mei ini sebesar Rp 12 triliun. Sedangkan untuk pertumbuhan pembiayaan syariah sendiri meningkat sebesar 90% menjadi Rp 4,5 triliun dan memberikan kontribusi 15% pada total pembiayaan baru Adira Finance sepanjang tahun 2015 lalu. Hal ini menjadi pertanda bahwa pembiayaan berbasis syariah semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, meskipun terjadi perlambatan ekonomi di tiga tahun terakhir.
Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance mengatakan realisasi target yang sudah tercapai hingga Mei ini adalah Rp 2,3 triliun (yoy). Angka ini merupakan pertumbuhan yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Namun Willy mengatakan potensi untuk mendapatkan tambahan pertumbuhan masih besar. Di antaranya adalah dengan melakukan kerja sama untuk produk syariah, dan beberapa produk yang akan diluncurkan dalam waktu dekat secara bertahap.
"Potensi masih besar. Kita melakukan berbagai insentif kerjasama dengan koperasi syariah, kita lagi develop beberapa produk. Kita harapkan produk-produk itu bisa kita pasarkan dalam waktu dekat. Dari mulai umroh sampai elektronik dan wisata," katanya di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Rabu (08/06/16).
Willy mengatakan ada beberapa produk yang diandalkan untuk pembiayaan syariah. Di antaranya otomotif yaitu roda dua dan roda empat, dan umroh yang rencananya akan dijalankan setelah lebaran.
Willy menambahkan, untuk pendanaan syariah ke depan, PT Adira Dinamika Multi Finance mencoba untuk menggunakan sukuk yang ditargetkan sekitar Rp 1-1,5 triliun.
"Kita masih ada sisa 500 miliar sampai dengan tahun depan. Tapi kita sudah lagi rencana dalam waktu dekat, baik yang konvensional atau sukuk. Ya mungkin target kita 1-1,5 triliun," pungkasnya.
Sebagai informasi, total penyaluran pembiayaan Adira Finance secara keseluruhan hingga Mei ini sebesar Rp 12 triliun. Sedangkan untuk pertumbuhan pembiayaan syariah sendiri meningkat sebesar 90% menjadi Rp 4,5 triliun dan memberikan kontribusi 15% pada total pembiayaan baru Adira Finance sepanjang tahun 2015 lalu. Hal ini menjadi pertanda bahwa pembiayaan berbasis syariah semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, meskipun terjadi perlambatan ekonomi di tiga tahun terakhir.
Sumber : detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar